Pages

September 21, 2009

"confession of a broken heart" : part1

katanya Cinta mesti berkorban.. apa yang harus dikorbankan? perasaan? hati? harga diri? sungguh berat rasanya..

Sungguh persepsi suatu hubungan tidak serumit itu di dalam kepalaku.. yang selalu kubayangkan, suatu hubungan itu lembut.. manis.. dan saling mengerti.. Cinta yang kubayangkan adalah saling berbagi cerita.. keluh kesah.. bahagia dan bermanfaat.. satu sama lain saling bersinergi.. tidak pelu berlumur kata-kata manis.. serta bersumpah seribu janji.. masing-masing cukup berjanji pada diri sendiri untuk setia dan menjaga ceritanya.. hanya di hati.. cukup dalam hati..

begitu saja.. sederhana begitu saja.. begitulah Cinta dalam pikiranku.. apa adanya..

pada blog ini aku sudah berjanji hanya akan menulis cerita bahagia.. yang indah-indah saja.. yang bisa membuat senyum pada pembacanya.. bukan cerita-cerita roman picisan.. bukan cerita tentang termehek-meheknya Cinta.. tapi lagi-lagi aku kembali dengan semua itu.. sungguh aku malu..

lagi-lagi aku jatuh dan terpuruk dalam gemerlapnya Cinta.. Cinta yang dari dulu tak pernah kumengerti.. tak pernah ku minta kau datang dan membuaiku perlahan.. kini aku terjatuh lagi..

kau bilang "tunggu.. nanti akan kujelaskan".. aku menunggu dan semakin membeku.. "i can't wait forever!!".. rasanya ingin kuteriakkan padamu.. tapi tiada gunanya.. aku tau seperti apa kau kan bersikap.. dengan acuh kau kan berkata "gak apa-apa.. slow aja.."

kau suruh aku untuk menutup mata dan telinga atas apa yang kulihat dan kudengar.. untuk apa?? "agar aku tidak bertanya-tanya" kau bilang.. "untuk kenyamananku" katamu.. tapi kau tau.. semua itu datang padaku.. mencongkel biji mataku.. memotong telinga-telinga ku.. memaksaku untuk melihat dan mendengarnya..

apa semua itu memang untuk kepentinganku atau semata untuk kepentinganmu.. untuk menyembunyikan segala kebohonganmu selama ini.. kediamanmu hanya membuat semua yang kulihat dan kudengar menjadi seribu tanya di hatiku yang kemudian melahirkan seribu curiga dan sejuta tuduhan..

waktu kau bilang "genggam tanganku.. jangan pernah lepaskan".. kau bilang "iya".. waktu ku tanya kembali "apa kau masih menggenggam tanganku?".. kau bilang "masih"..

kau tau..
aku menganalogikan tanganku sebagai diriku.. hatiku.. apabila saat ini kau memang masih menggenggamnnya, berarti kau masih menggenggamku.. masih bersamaku.. ku harap itu benar adanya..

jika suatu hari nanti kau ingin melepas genggamanmu.. melepas diriku.. lakukanlah di hadapanku.. perlahan.. bersama senyummu..

bukan berarti itu membuatnya menjadi lebih mudah bagiku.. tapi hanya agar aku merasa sedikit berarti bagimu..

kau bilang "seperti inilah Cintaku.. apa adanya".. jika "apa adanya" Cintamu sama dengan "apa adanya" Cintaku tentu tidak ada masalah kan?!

"i can't wait forever!".. mungkin kan tetap menjadi sebait lirik jika kau tetap menggenggam erat tanganku..


Cinta.. jangan bilang waktu untukku telah habis..


No comments: