[Untuk kita renungkan bersama...]
Satu hari , seorang murid bertanya pada gurunya
"wahai guru ... Apakah itu cinta? , dan bagaimana saya bisa menemukannya?
Gurunya menjawab ,”
Murid itu pun berjalan , dan tidak seberapa lama , dia kembali dengan tangan kosong , tanpa membawa apapun .
Melihat hal itu gurunya bertanya "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"
Murid menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja , dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali , sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan , tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana , jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi , baru kusadari bahwasanya ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi , jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya".
Mendengar penjelasan muridnya , snag guru kemudian menjawab dengan bijak " Jadi ya itulah cinta... "
Di hari yang lain , murid kembali bertanya pada gurunya
"Guru ... apa itu perkawinan? Dan gagaimana saya bisa menemukannya? "
Gurunya langsung menjawab
"anakku... di depan
Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi , karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan? ".
Murid pun berjalan... dan tidak seberapa lama , dia kembali dengan membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar, subur , dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.
Gurunya bertanya "Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?" , murid pun menjawab, "sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya , setelah menjelajah hampir setengah hutan , ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan ini , aku lihat pohon ini , dan kurasa tidaklah buruk-buruk
amat , jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya" Jawab muridnya...
Mendengar hal itu ... gurunyapun kemudian menjawab,
" ya .... itulah perkawinan? "
Cinta semakin dicari , maka semakin tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati , ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih. Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta , maka yang didapat adalah kehampaan... , tiada sesuatupun yang didapat , dan tidak dapat dimundurkan kembali. Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur , jadi ... terimalah cinta apa adanya.,
Dan perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta , yang merupakan proses mendapatkan kesempatan . Ketika kita mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada , maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya , ketika kesempurnaan ingin kita dapatkan , maka sia2lah waktu dalam mendapatkan perkawinan itu, karena sebenarnya kesempurnaan itu tidak pernah ada..
(dari milist sebelah)
No comments:
Post a Comment